Wisata alam memang jadi destinasi favorit para turis.
Dengan pemandangan alami hingga suasana natural yang khas membuat banyak wistawan mengunjunginya.
Wisata alam memang indah dengan lanskap pegunungan, lembah hingga air terjun.
Destinasi alam di air juga tak kjalah memukau, cantiknya terumbu karang hingga birunya laut membuat banyak orang berbondong-bondong mengujunginya.
Kadang, beberapa wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam justru menghancurkannya.
kelakuan 'bodoh' para turis ini tidak patut kamu tiru, guys.
Mereka membuat wisata alam yang indah menjadi musnah.
Yuk intip apa aja, guys.
1. Moher Cliffs, Irlandia Utara
Tempat ini adalah peninggalan alam yang terbentuk 300 juta tahun yang lalu.
Moher Cliff merupakan sebuah tebing di tepi samudra Atlantik yang terkenal di kalangan ahli geologi hingga ahli burung.
Namun, tebing dengan keindahan alam ini harus dikotori oleh seni abtrak dari wisatawan.
Pesona alam menakjubkan ini dirusak oleh dua pendaki Perancis.
Untungnya, grafiti di Moher Cliff bisa dibersihkan oleh para ahli.
Kabar buruknya, dua pendaki tersebut tidak pernah dihukum.
2. Kepulauan Balearic, Spanyol
Keindahan pulau-pulau di Mediterania, Spanyol memang tak perlu diragukan.
Dengan iklim yang sangat mendukung tempat ini sangat pas untuk liburan.
Pulau Balearic memang habitat berbagai spesies dengan ekosistem yang terjaga.
Namun, dua remaja Skotlandia membakar seluruh pulau.
Mereka duduk dan membuang rorok ke dahan kering.
Kejadian selanjutnya sangat mengerikan .
Kecerobohan dua wisatawan ini berhasil membakar seluruh pulau kecil tersebut.
3. Taman di Chili
Taman Nasional Torres Del Paine mempunyai pemandangan yang sangat indah.
Tempat ini memiliki berbagai spesies yang menakjubkan.
Namun saat ini hanya tinggal kenangan karena terbakar akibat perilaku turis 'idiot'.
4. Raja Ampat, Indonesia
Kapal pesiar Inggris, Caledonian Sky, berlayar hingga wilayah perairan yang surut di Raja Ampat, mengakibatkan rusaknya terumbu karang di salah satu ekosistem laut terindah di Indonesia tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi pada 4 Maret 2017 lalu, saat kapal berbobot 4.290 ton tersebut selesai mengantarkan 102 penumpangnya melakukan pengamatan burung di Waigeo.
No comments:
Post a Comment