Pulang kampung alias mudik menjadi tradisi yang tak bisa
dilepaskan dari masyarakat Indonesia. Bertemu dengan keluarga menjadi
momen yang paling dinanti usai seseorang menjadi perantau di luar tanah
kelahirannya.
Namun, mungkin banyak yang ingin tahu, dari mana sebenarnya asal kata
mudik?. Liputan6.com merangkum beberapa asal kata mudik dari beberapa
sumber.
Dikutip dari kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) online, definisi mudik adalah: (berlayar,
pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman): dr Palembang (mudik) sampai ke
Sakayu; 2 cak pulang ke kampung halaman: seminggu menjelang Lebaran
sudah banyak orang yg (mudik); (mudik) menyongsong arus, hilir
menyongsong pasang, pb tt usaha yg mendapat rintangan dr kiri dan kanan
namun diteruskan juga; belum tentu hilir (mudik) nya, pb belum tentu
keputusan atau kesudahan suatu hal atau perkara; kokoh, baik dl soal yg
kecil-kecil maupun dl soal yg besar-besar; ke (mudik) tentu hulunya, ke
hilir tentu muaranya, pb suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud
atau tujuannya.
Sementara menurut Wikipedia.org: kata mudik berasal dari sandi
kata bahasa Jawa Ngoko yaitu mulih dilik yang berarti mudik adalah
kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya.
Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang
hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah
ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di
perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. Transportasi
yang digunakan antara lain: pesawat terbang, kereta api, kapal laut,
bus, dan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor, bahkan truk
dapat digunakan untuk mudik.
Adapula dalam pergaulan masyarakat Betawi, mudik dianggap sebagai
sebuah kata yang berasal dari bahasa Betawi yang berarti pulang.
Kata tersebut merupakan antonim dari kata milir yang berarti pergi. Milir merupakan turunan dari belilir yang
berarti pergi ke arah utara. Ini dapat diartikan karena tempat usaha
para pedagang Betawi berada di wilayah utara, yakni di pelabuhan Sunda
Kelapa.
Saat para pedagang berdagang maka mereka akan milir ke arah
utara. Setelah selesai berdagang, mereka pun kembali pulang ke rumah
yang berada di wilayah selatan. Inilah yang mereka sebut dengan mudik,
yang mereka artikan sebagai menuju udik.
Itulah beberapa asal kata mudik. Selamat Mudik!
No comments:
Post a Comment